Tugas Pendahuluan M2 P2 K19

 




1. Kondisi
[Kembali]

19. Buatlah rangkaian T flip flop seperti pada gambar pada percobaan dengan ketentuan input B0=1, B1=clock, B2=clock

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]


3. Video Simulasi [Kembali]




4. Prinsip Kerja [Kembali]

Berdasarkan kondisi rangkaian T Flip Flop memiliki input B0=1, B1=clock, B2=clock. Pada IC 74LS112 terlihat input R, S, dan CLK merupakan aktif low sehingga ketika B0 dengan input 1 dihubungkan kepada kaki R maka R tidak aktif atau tidak mempengaruhi output. Namun pada kaki S diberikan input berupa B1=Clock, sehingga ketika kaki S diberi input low oleh sinyal clock maka kaki S akan aktif dimana kaki S akan men-setkan output atau Q=1 yang membuat led menyala.  sedangkan ketika kaki S diberi input high oleh sinyal clock maka rangkaian RS tidak akan aktif dikarenakan kedua kaki input R dan S diberikan input high sedangkan kakinya merupakan aktif low. Pada saat ini (S diberi input high oleh clock), T Flip Flop akan aktif dimana J dan K (atau T) dihubungkan kepada VCC yang membuat input T bernilai 1 maka ketika clock mentrigger dari low ke high (fall time), output pada T flip flop akan berupa toogle dimana outputnya akan membalikkan output sebelumnya atau Q=0 yang membuat led tidak menyala dan Q'=1, hal ini membuat led seolah olah hidup mati (berkedap kedip) ketika S diberi input clock. Namun ketika sinyal clock pada CLK memiliki frekuensi yang sama dengan sinyal clock pada kaki S maka led seolah olah tetap menyala atau stay dioutput ketika S diberi input low (Q=1 dan Q'=0) dikarenakan ketika S tidak aktif, CLK belum sempat untuk men-triger T flip flop sehingga tidak terjadi toogle atau pembalikan input dikarenakan frekuensi sinyal clocknya sama. Maka dari itu dibuat frekuensi sinyal clock pada CLK lebih tinggi agar CLK bisa mentriger T flip flop sebelum S aktif ketika input sinyal clock S kembali bernilai low.

5. Link Download [Kembali]

HTML Link
Download file rangkaian percobaan 2 kondisi 19 Link
Download video percobaan 2 kondisi 19 Link
Download Datasheet IC 74LS112 (T Flip flop/JK Flip Flop) Link


























Tugas Pendahuluan M2 P1 K12

 




1. Kondisi
[Kembali]

12. Buatlah rangkaian J-K flip flop dan D flip flop seperti pada gambar pada percobaan dengan ketentuan input B0=0, B1=1, B2=don’t care, B3=don’t care, B4=0, B5=don’t care, B6=clock

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]


3. Video Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja [Kembali]

JK Flip Flop

Berdasarkan kondisi bahwa input B0=0, B1=1, B2=don’t care, dan B3=don’t care. Pada IC 74LS112 terlihat input R, S, dan CLK merupakan aktif low, ketika B1=1 dihubungkan kepada input s maka s tidak akan mempengaruhi input, S akan aktif jika input B1=0 dikarenakan S aktif low. Sedangkan pada B0= 0 terhubung kepada input R maka rangkaian R-S pada JK Flip Flop akan aktif dimana R akan mereset output atau Q akan bernilai 0 dan Q' akan bernilai 1. Dikarenakan rangkaian R-S aktif maka input J-K tidak akan mempengaruhi output atau bernilai dont care.

D Flip Flop

Sama halnya dengan JK Flip Flop, Pada IC 7474 terlihat input R dan S merupakan aktif low, ketika B1=1 dihubungkan kepada input s maka s tidak akan mempengaruhi input, S akan aktif jika input B1=0 dikarenakan S aktif low. Sedangkan pada B0= 0 terhubung kepada input R maka rangkaian R-S pada JK Flip Flop akan aktif dimana R akan mereset output atau Q akan bernilai 0 yang membuat led D1 tidak menyala dan Q' akan bernilai 1 yang membuat led D1 menyala. Dikarenakan rangkaian R-S aktif maka input D tidak akan mempengaruhi output atau bernilai dont care meskipun pada CLK diberikan triger berupa sinyal clock.

5. Link Download [Kembali]

HTML Link
Download file rangkaian percobaan 1 kondisi 12 Link
Download video percobaan 1 kondisi 12 Link
Datasheet IC 7474 (D Flip Flop) Link
Datasheet IC 74LS112 (JK Flip Flop) Link





























MODUL 2 PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL



 

Modul II
Flip flop

1. Merangkai dan menguji rangkaian flip-flop


  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
  4. Jumper





Flip-Flop
Flip-flop adalah rangkaian elektronika yang memilki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip-flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger).  Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.

a. R-S Flip-Flop
R-S Flip-flop merupakan dasar dari semua flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan atau masukan yaitu R dan S. 
 






Gambar 2.3 R-S Flip-Flop

b. J-K Flip-Flop
Kelebihan J-K Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau yanng berarti diberi berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluaran atau outputnya.
  
Gambar 2.4 JK Flip-Flop
c. D Flip-Flop
D Flip-flop merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop R-S. Perbedaan dengan R-S flip-flop terletak pada inputan R, dan D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT.
 
Gambar 2.5 D Flip-Flop
d. T Flip-Flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan menggunakan J-K Flip-flop yang kedua inputannya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputannya rendah.
 

 Gambar 2.6 T Flip-Flop

Laporan Akhir Modul 1 Percobaan 2

 




Modul I
Gerbang Logika Dasar, Monostable Multivibrator

PERCOBAAN 2
1. Jurnal
[Kembali]


2. Alat dan Bahan [Kembali]

A. Alat

  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
  4. Jumper

B. Bahan (Proteus)

a. IC 7408



b. IC 7404

Gambar 4. IC 7404


c. IC 7432
Gambar 5. IC 7432


b. Power DC

Gambar 6. Power DC

c. Switch (SW-SPDT)

Gambar 7. Switch


d. Logicprobe atau LED
Gambar 8. Logic Probe

3. Rangkaian Simulasi [Kembali]




4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
  • Pada Rangkaian H1, ketika input D=1, C=1, B=1, A=1, rangkaian memiliki kondisi di mana setiap output yang dikeluarkan oleh SPDT yang masuk ke setiap gerbang logika adalah 1. Pada gerbang logika XOR, kedua inputnya, yaitu B dan D, bernilai 1 dan 1, sehingga outputnya menjadi 0. Hal ini karena prinsip kerja gerbang logika XOR adalah outputnya akan menjadi 1 jika jumlah input adalah ganjil dan menjadi 0 jika jumlah input adalah genap. Selanjutnya, pada gerbang AND, nilai input pada kaki A adalah 1, pada kaki C disambungkan dengan gerbang NOT sehingga input pada kaki C menjadi 0, dan pada kaki D nilai inputnya adalah 1. Karena kaki input 2 (C) dipasang dengan gerbang NOT, output yang dikeluarkan oleh gerbang AND menjadi 0. Hal ini karena prinsip kerja gerbang AND adalah menghasilkan output dengan mengalikan semua inputnya (1.0.1=0). Dengan output XOR dan AND keduanya adalah 0, input yang masuk ke kedua kaki gerbang OR adalah 0, dikarenakan output dari OR adalah penjumlahan kedua input dimana 0+0=0 sehingga LED tidak menyala . Variasi selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama.
  • Pada Rangkaian H2, ketika input D=1, C=1, B=1, A=1, rangkaian memiliki kondisi di mana setiap output yang dikeluarkan oleh SPDT yang masuk ke setiap gerbang logika adalah 1. Pada gerbang logika XOR, kedua inputnya, yaitu B dan D, bernilai 1, sehingga outputnya menjadi 0. Hal ini karena prinsip kerja gerbang logika XOR adalah outputnya akan menjadi 1 jika jumlah input dengan nilai logika 1 adalah ganjil (1, 3, 5, dst), dan menjadi 0 jika jumlah input dengan nilai logika 1 adalah genap (0, 2, 4, dst). Selanjutnya, pada gerbang AND, nilai input pada kaki 1 (A) adalah 1, kaki 2 (B) nilai outputnya adalah 1, dan pada kaki 3 (C) disambungkan dengan gerbang NOT sehingga input pada kaki 3 (C) menjadi 0. Karena kaki input C dipasang dengan gerbang NOT, output yang dikeluarkan oleh gerbang AND menjadi 0. Hal ini karena prinsip kerja gerbang AND adalah outputnya akan menjadi 1 jika semua nilai inputnya adalah 1, dan menjadi 0 jika salah satu input memiliki nilai logika 0. Dengan output XOR dan AND keduanya adalah 0, input yang masuk ke gerbang OR adalah 0, sehingga LED tidak menyala. Variasi selanjutnya dapat dilakukan dengan hanya membedakan peletakan gerbang NOT, di mana pada percobaan 1 gerbang NOT terletak pada kaki 2 gerbang AND, sedangkan pada percobaan 2 gerbang NOT terletak pada kaki 3 gerbang AND

5. Video Rangkaian [Kembali]





6. Analisa [Kembali]
1. Analisa masing masing output H1 dan H2 ketika variasi A,B,C dan D

Jawab



2. Lakukan perhitungan output menggunakan persamaan H1 dan H2 yang ada pada modul dan bandingkan dengan hasil percobaan

Jawab






7. Link Download [Kembali]



Laporan Akhir Modul 1 Percobaan 1

 




Modul I
Gerbang Logika Dasar, Monostable Multivibrator

PERCOBAAN 1
1. Jurnal
[Kembali]


2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
  4. Jumper

3. Rangkaian Simulasi [Kembali]




4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

A. Percobaan dengan memvariasikan nilai input B1 dan B0

    Dalam simulasi rangkaian menggunakan Gerbang Logika NOT, AND, OR, XOR, NAND, NOR, dan XNOR, setiap gerbang logika diuji dengan input logicstate dan output logicprobe.

• Gerbang NOT
  Pada gerbang NOT, outputnya adalah kebalikan dari inputnya. Misalnya, jika B1 bernilai 1 dan masuk ke input gerbang NOT, maka outputnya akan menjadi 0.

• Gerbang AND
  Pada gerbang AND, outputnya akan bernilai 1 jika semua inputnya bernilai 1. Jika ada salah satu input yang bernilai 0, maka outputnya akan menjadi 0. Ini juga dapat dianggap sebagai prinsip perkalian input. Misalnya, ketika B0 bernilai 0 masuk ke input gerbang AND dan B1 bernilai 0 masuk ke input gerbang AND, maka outputnya akan menjadi 0 x 0 = 0.

• Gerbang OR
  Pada gerbang OR, outputnya akan bernilai 1 jika setidaknya ada satu input yang bernilai 1. Jika semua inputnya bernilai 0, maka outputnya akan menjadi 0. Ini juga dapat dianggap sebagai prinsip penjumlahan input. Misalnya, jika B1 bernilai 1 dan B0 bernilai 0, maka outputnya akan menjadi 1 + 0 = 1.

• Gerbang XOR
  Pada gerbang XOR, outputnya akan bernilai 1 jika jumlah input adalah ganjil. Jika jumlah input  adalah genap, maka outputnya akan menjadi 0. Misalnya, jika B1 dan B0 keduanya bernilai 1, jumlah input yang bernilai 1 adalah genap, sehingga outputnya akan menjadi 0.

• Gerbang NAND
  Pada gerbang NAND, outputnya akan bernilai 0 jika semua inputnya bernilai 1. Jika ada input yang bernilai 0, maka outputnya akan menjadi 1. Ini juga dapat dianggap sebagai prinsip perkalian diikuti dengan NOT. Misalnya, jika B1 dan B0 keduanya bernilai 1 dan 0, maka hasil perkalian adalah 1 x 0 = 0, kemudian outputnya di-NOT sehingga menjadi 1.

• Gerbang NOR
  Pada gerbang NOR, outputnya akan berkebalikan dari gerbang OR. Atau dapat dianggap sebagai prinsip penjumlahan diikuti dengan NOT. Misalnya, jika B1 dan B0 keduanya bernilai 1 dan 0, maka hasil penjumlahannya adalah 1 + 0 = 1, kemudian outputnya di-NOT sehingga menjadi 0.

• Gerbang XNOR
  Pada gerbang XNOR, outputnya akan bernilai 1 jika jumlah input adalah genap. Jika jumlah input  adalah ganjil, maka outputnya akan menjadi 0.


5. Video Rangkaian [Kembali]

6. Analisa [Kembali]


1. Analisa setiap output pada tabel pertama percobaan 1!

Jawab:

a. Output H1 atau gerbang NOT





b. Output H2 atau gerbang AND




c. Output H3 atau gerbang OR

 


d. Output H4 atau gerbang XOR


e. Output H5 atau gerbang NAND



f. Output H6 atau gerbang NOR


g. Output H7 atau gerbang XNOR


7. Link Download [Kembali]